Outlook Email AI Microsoft

Microsoft dilaporkan sedang bersiap melakukan perubahan besar pada aplikasi email legendarisnya, Outlook. Perusahaan tersebut berencana membangun ulang Outlook dari awal agar lebih sesuai dengan kebutuhan di era kecerdasan buatan (AI).

Outlook Dibangun Ulang dari Nol

Mengutip laporan The Verge, Microsoft telah merestrukturisasi tim Outlook dan menunjuk Gaurav Sareen, Wakil Presiden Korporat Microsoft untuk divisi Worldwide Experiences and Platform, sebagai pemimpin baru. Ia menggantikan Lynn Ayres, yang sedang mengambil cuti.

Dalam memo internalnya, Sareen menjelaskan bahwa Microsoft memiliki peluang besar untuk “membayangkan ulang Outlook dari dasar”, bukan hanya menambahkan fitur AI ke sistem yang sudah ada.

Ia ingin menjadikan Outlook bukan sekadar alat untuk mengirim dan membaca email, tetapi asisten kerja digital yang proaktif.

Email AI

Dengan integrasi kecerdasan buatan (AI) melalui Microsoft Copilot, Outlook di masa depan dirancang bukan hanya untuk menampilkan pesan, tetapi juga memahami isi dan konteksnya.

Aplikasi ini nantinya dapat membaca dan meringkas ratusan email yang masuk setiap hari, lalu menyajikan intisari informasi penting—seperti tenggat waktu, permintaan, atau pembaruan proyek—tanpa pengguna harus membuka satu per satu.

Outlook juga akan mampu menyusun balasan otomatis yang menyesuaikan nada dan tujuan percakapan, sehingga pengguna cukup meninjau atau menekan “kirim” tanpa perlu mengetik panjang.

Selain itu, AI di dalamnya bisa mendeteksi undangan atau rencana rapat, kemudian menjadwalkannya langsung di kalender sesuai waktu kosong pengguna, bahkan menyesuaikan zona waktu peserta lain bila perlu.

Sareen menggambarkan Outlook baru ini sebagai “pendamping kerja” yang membantu pengguna mengelola pekerjaan dengan lebih efisien dan tidak terlalu membebani.

Perubahan Cepat dalam Pengembangan

Untuk mencapai target besar tersebut, Sareen juga mengubah struktur dan cara kerja tim Outlook.

Jika sebelumnya pengembangan fitur dilakukan setiap beberapa bulan, kini Microsoft ingin melakukan uji coba dan pembaruan mingguan dengan sistem kerja yang lebih cepat.

“AI bukan hanya fitur produk, tetapi juga budaya yang membentuk cara kami bergerak,” ujar Sareen dalam memo itu.

Pendekatan ini menunjukkan bahwa Microsoft ingin menjadikan AI sebagai bagian inti dalam setiap proses pengembangan, bukan sekadar tambahan teknologi.

Tantangan Besar bagi Microsoft

Membangun ulang Outlook bukan pekerjaan mudah. Aplikasi ini digunakan oleh jutaan pengguna di seluruh dunia, termasuk banyak profesional dan eksekutif yang mengandalkan fitur kalender serta manajemen email setiap hari.

Microsoft harus berhati-hati agar pembaruan berbasis AI tidak mengganggu alur kerja pengguna lama. Selain itu, beberapa karyawan Microsoft disebut masih meragukan keputusan untuk membangun ulang Outlook dari awal.

Meski begitu, Sareen tetap optimistis. Ia menegaskan bahwa banyak produk nantinya akan mengklaim “AI-native”, tetapi tidak semua benar-benar dibangun dengan fondasi AI.

Microsoft, katanya, ingin menjadi contoh dari perusahaan yang benar-benar merancang ulang produk dan budaya kerjanya dengan pendekatan AI sejak awal.

Outlook Baru, Cerdas dan Efisien

Belum ada jadwal rilis resmi untuk Outlook versi baru ini. Namun, arah yang diambil Microsoft jelas menunjukkan ambisi besar untuk menjadikan Outlook lebih pintar, efisien, dan responsif terhadap kebutuhan pengguna modern.

Jika berhasil, Outlook bukan lagi sekadar kotak masuk email, melainkan asisten kerja digital yang bisa memahami konteks, membantu pengambilan keputusan, dan menghemat waktu pengguna.