Mulai Februari 2026, pengguna HP Android yang di-root tidak akan bisa lagi menggunakan Microsoft Authenticator untuk login ke akun kerja atau sekolah (Microsoft Entra).
Kebijakan ini dibuat untuk meningkatkan keamanan perusahaan dan kampus dari ancaman perangkat yang telah dimodifikasi, dan akan diberlakukan bertahap hingga April 2026.
Mengapa HP Root Dianggap Berisiko?
Melakukan root pada Android memberi pengguna kendali penuh atas sistem, tapi juga membuka celah keamanan.
Bayangkan sistem operasi seperti benteng: rooting berarti membuka gerbangnya sendiri. Aplikasi berbahaya bisa masuk dan mengambil data sensitif tanpa izin, termasuk kode autentikasi dari Authenticator.
Karena Microsoft Authenticator digunakan untuk multi-factor authentication (MFA) — lapisan keamanan penting bagi akses data organisasi — Microsoft menilai root access adalah ancaman langsung terhadap integritas sistem.
Jadwal dan Tahapan Penerapan
Menurut laman Microsoft Support, peluncuran fitur deteksi root di Android dilakukan dalam tiga fase utama:
1. Peringatan (Warning Phase) – Februari 2026
Jika HP Anda di-root, akan muncul notifikasi:
“Perangkat Anda telah di-root. Login di masa depan akan diblokir.”
2. Pemblokiran (Block Phase) – Maret 2026
Pengguna tidak bisa login atau menambahkan akun kerja/sekolah di Authenticator jika perangkat masih di-root.
3. Penghapusan (Erase Phase) – April 2026
Microsoft akan menghapus semua kredensial Entra (akun kerja/sekolah) dari aplikasi Authenticator di perangkat yang di-root.
Langkah ini otomatis dan tidak bisa diubah oleh administrator TI.
Siapa yang Akan Terdampak?
Akun pribadi Microsoft (Hotmail, Outlook, dll) tidak terpengaruh, sementara akun kerja atau sekolah (Microsoft Entra ID) bakal diblokir di HP yang di-root. Tentunya, Admin TI organisasi harus mulai menginformasikan kebijakan ini kepada pengguna agar transisi berjalan lancar
Apa yang Harus Dilakukan Pengguna Android
Periksa apakah HP Anda di-root.
Gunakan aplikasi seperti Root Checker untuk memastikannya.
Hindari custom ROM atau modifikasi sistem.
Sistem operasi yang diubah bisa dianggap tidak aman.
Gunakan perangkat resmi dan update Android secara rutin.
Patch keamanan terbaru akan menjaga kompatibilitas dengan aplikasi Microsoft.
Akhir Kata
Langkah ini menunjukkan bahwa Microsoft makin serius dalam menjaga keamanan identitas digital di Android.
Meski bagi sebagian pengguna terasa membatasi, kebijakan ini menegaskan pesan penting.
“Kebebasan mengutak-atik sistem tak sebanding dengan risiko kehilangan akses ke dunia kerja dan kampus digital.”
Apakah Anda setuju bahwa HP yang di-root memang seharusnya diblokir dari aplikasi keamanan seperti Authenticator?
