Kita dan Perjalanan, Sebuah Kisah dari Pelosok Banjarnegara

Saat masih banyak dari kita yang sibuk menerka tentang apa yang akan terjadi nantinya jika melakukan ini itu, seorang pemuda dari pelosok Banjarnegara telah jauh melangkah dan menuliskan kisahnya.


Kita dan Perjalanan, Sebuah Persembahan dari Pelosok Banjarnegara
Kredit: YouTube/Hii Sofan


Ada begitu banyak cara untuk mengungkapkan atau mengekspresikan sesuatu, mulai dari melakukan gerakan (tari), melalui gambar, sampai tulisan yang kemudian dilagukan seperti yang Sofan lakukan.


Ya, Sofan, seorang pemuda dari dusun Semangkung ini baru saja merilis dan membagikan sebuah single berjudul "Kita dan Perjalanan" yang saat ini sudah bisa didengarkan diberbagai platform streaming musik kesayangan kalian.


Saya sendiri pertama kali mendengarkan karya dari pemuda yang memiliki akun ig @hiisofan ini di YouTube, dimana sebelumnya ada seorang kawan yang membagikan saya sebuah tautan video yang mengarah ke kanal Hii Sofan.


Saat pertama kali mendengarkan "Kita dan Perjalanan", saya terbayang wajah Ari Lesmana sedang menyanyikan lagu tersebut dengan mimik wajah khasnya. Meski pada akhirnya, gambaran dari sang vokalis Fourtwnty itu lantas tergantikan oleh Fajar Merah (anak Widji Thukul) seiring berjalannya lagu tersebut.


Dengan iringan musik yang nyaman diterima telinga dan sesekali suara melodi dari gitar kian menarik untuk didengarkan, Hii Sofan juga menawarkan lirik dengan lika-liku perjalanan yang menyenangkan untuk diikuti.


Lewat "Kita dan Perjalanan", Hii Sofan resmi menjadi pendatang baru di kancah dunia permusikan kota Dawet Ayu, dan semoga kelak bisa sampai didengar oleh masyarakat yang jauh lebih luas lagi.


Dan dengan kehadiran dari pemuda 20 tahunan ini, semoga kancah permusikan Banjarnegara bisa jauh lebih berwarna dan memunculkan nama-nama baru lainnya lagi.