Tren di Google Tentang Kisah Tiga Pilot di Pulau Kanibal: Apakah Nyata?

Durian and Pilot


Dalam kurun waktu tertentu, Tren Google menampilkan topik populer, salah satunya adalah tentang kisah tiga pilot di pulau kanibal: apakah nyata?

Cerita mengenai penerbang yang jatuh di tempat bermukimnya para kanibalisme tengah menjadi buah bibir, utamanya di kalangan pengguna internet.

Bagaimana dikisahkan pesawat crash lalu terdampar di wilayah yang ditinggali kaum pemakan sesama, dan ketiga pilot selamat masih harus berjuang tetap survive dari para cannibalism.

Nasib hidup dan matinya para penerbang dipertaruhkan ketika menghadap tetua suku, mereka memohon agar dibebaskan.

Sang kepala suku beri opsi, untuk bebas, pilot-pilot harus membawakan 10 buah berbeda. Setelah mengiyakan, ketiganya pun segera mencarikan buah-buahan yang jumlahnya sepuluh.

Dari sinilah kemudian muncul sejumlah pertanyaan, benarkan cerita itu pure karangan dan bukan asli? pernah terjadi pada kehidupan nyata?

Pilot Ke-1 Bawakan Malus domestica (Apel)

Pilot pertama lebih dulu merangsak ke hutan, lalu sekembalinya ke hadapan tetua, ia terkejut dengan tugas lanjutan yang diberikan.

Ia mesti memasukkan kesepuluh apelnya ke dalam tubuhnya, namun bukan melalui mulut, melainkan dari lubang keluarnya sisa cerna dan tanpa suara.

Meski terdengar tak lazim, demi berusaha lolos dari jeratan kanibalisme, ia pun menjalankan apa yang disyaratkan, namun apel hutan memiliki ukuran besar, dia pun pada akhirnya gagal dan menjadi korban pertama.

Pilot Ke-2 Bawa Dimocarpus longan (Lengkeng)

Pilot kedua pun mulanya terkaget ketika dihadapkan dengan tugas yang sama dengan pilot kesatu, untungnya buah yang dibawanya berukuran lebih kecil, yakni kelengkeng.

Satu sampai sembilan buah mampu ia memasukkan ke lubang tempat dimana pencernaan akhir dibuang, sayangnya dia malah tertawa di buah kesepuluhnya.

Lagi-lagi dia jadi korban kanibal. Pasalnya syarat tak bersuara dilanggarnya.

Pilot Ketiga Bawa Durian

Kedua pilot sebelumnya dipastikan menjadi korban, lalu, detik berikutnya, keduanya berjumpa di alam lain. Mereka saling bercerita mengenai nasibnya.

Pilot kesatu dengan apelnya, sementara pilot 2 masalahnya bukan pada buah lengkeng, melainkan pilot ke-3.

Pada saat itu, sang pilot kedua dengan tidak sengaja mengeluarkan tawa gara-gara pilot ketiga bawa buah durian.

Tentu saja, pilot 2 membandingkan antara kelengkeng yang tampilan luarnya mulus serta ukurannya kecil dengan permukaan luar durian bersudut tajam serta berukuran besar membuatnya tertawa.

Apakah Kisah Nyata?

Ini adalah cerita legend, dengan kata lain kisah yang sudah sejak lama, itu dapat dijumpai dari hasil penelusuran yang menampilkan tanggal postingan di sejumlah situs, mulai dari yang diposting tahun dua ribuan hingga yang baru-baru ini ramai di media sosial.

Tidak ada yang menjelaskan apakah kisah tersebut sepenuhnya fiksi atau benar terjadi di kehidupan sebenarnya.

Namun tak sedikit pula yang menganggap, ini kisah fiksi atau karangan. Alur cerita yang endingnya tak disangka-sangka membuatnya seru, pantas banyak yang menyukai ceritanya.

Beberapa, barangkali menangkapnya serius, horor dan penuh misteri. Terutama yang menyukai cerpen seperti itu.

Setidaknya, cerita pendek ini mendapat tempat di hati penikmatnya. Dengan akhir cerita tak tertebak, kisah tiga pilot di pulau kanibal selalu menarik diceritakan ulang. Terlebih di zaman teknologi ini, orang dapat membuatnya jadi cerita video dengan narasi yang amat menghibur.